JAKARTA – Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta tahun 2025 resmi ditutup pada Kamis (19/6/2025) di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Muhammad Faiz Syukron Makmun menegaskan, tugas utama MUI DKI Jakarta menghasilkan program yang tidak hanya indah dalam konsep, tetapi nyata dirasakan oleh masyarakat, khususnya umat Islam di Jakarta.
Ulama yang akrab disapa Gus Faiz ini berharap, dalam masa kerja kali ini, MUI DKI Jakarta dapat meninggalkan warisan (legacy) yang bisa dibanggakan oleh generasi berikutnya.
“Jangan sampai kerja-kerja kita hanya menjadi cerita yang hilang ditelan waktu. Tapi biarlah kita dikenang sebagai orang yang jujur, tulus, dan membawa manfaat bagi umat,” kata Gus Faiz.
Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) Provinsi DKI Jakarta, Fajar Eko Satriyo, menekankan pentingnya memperkuat sinergi antara ulama dan pemerintah dalam menghadapi tantangan zaman.
Fajar menyebut, ulama miliki peran strategis dalam merawat harmoni sosial dan memperkuat nilai-nilai agama demi mewujudkan masyarakat Jakarta yang rukun, berakhlak, dan sejahtera.
Fajar juga menyampaikan permohonan maaf jika dalam koordinasi dan pelaksanaan tugas lintas sektor masih terdapat keterlambatan atau kekurangan.
Ketua Steering Committee (SC) Mukerda MUI DKI Jakarta KH Yusuf Aman, menyampaikan pesan kepada para peserta Mukerda terkait tanggung jawab besar para pengurus dan ulama dalam merawat umat.
Kyai Yusuf menegaskan bahwa merawat umat bukanlah tugas ringan, hingga mereka yang memikulnya harus miliki kesehatan jasmani, rohani, dan spiritual yang kokoh.
“Kita ini sedang merawat umat, bukan merawat benda mati. Maka yang merawat itu harus lebih sehat dari yang dirawat,” kata Kyai Yusuf.
Mukerda ini menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk ditindaklanjuti yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kalangan internal MUI Jakarta sendiri.