JAKARTA – Badan Pelaksana Pendidikan Kader Ulama (BP-PKU), Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta menggelar Public Lecture 3D (Dien, Diplomacy and Defense) di Ruang Teater, Jakarta Islamic Centre.
Ketua BP-PKU MUI DKI Jakarta Muladi Mughni mengatakan, 3D yang mencakup Dien, Diplomacy, and Defense ini sangat penting, mengingat amanat MUKERDA MUI DKI Jakarta yang dibuka Pejabat Gubernur DKI Jakarta yang menggelorakan semangat transformasi Jakarta sebagai Kota Global selepas tidak lagi menyandang status Ibu Kota.
“Ke depan Jakarta tidak hanya menjadi pusat peradaban nasional, namun sebagai kota cerdas yang menjadi titik temu segala kegiatan internasional dan terbuka untuk semua”, kata Muladi.
Lebih lanjut Muladi mengatakan, di tengah transformasi, peran agama, diplomasi, dan pertahanan menjadi sangat penting dan harus saling bersinergi.
“Sinergi antara agama, diplomasi, dan pertahanan menjadi penting yang berarti bahwa kebijakan dan tindakan di ketiga bidang ini harus saling mendukung dan memperkuat untuk menciptakan lingkungan yang aman, stabil, dan inklusif, sehingga Jakarta bisa bersaing dan berfungsi secara efektif dalam konteks global”, kata Muladi.
Sementara itu Bunyamin, Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi MUI DKI Jakarta mengatakan, untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global diperlukan ekonomi yang mapan dan terkoneksi dengan global, kapasitas riset yang baik serta berkelanjutan serta menjadi temapat yang nyaman dihuni oleh siapa saja.
“MUI punya tanggungjawab untuk turut serta membangun dan pempersiapkan SDM yang berkarakter dengan nilai nilai Islam seperti kejujuran, tepat waktu, bertanggungjawab, asyik dengan perbedaan,” ujar Bunyamin.
Bunyamin berharap forum ini dapat menciptakan ruang diskusi dan masukan sehingga melahirkan perencanaan yang matang, kolaborasi yang baik antara pemerintah dan ulama, serta komitmen untuk mengatasi berbagai hambatan, dalam mewujudkan Jakarta menjadi kota global yang inklusif, berkelanjutan, dan menyejahterakan rakyat.
Para narasumber yang dihadirkan adalah Ketua Bidang Fatwa MUI Pusat Asrorun Ni’am Sholeh, Staf Ahli Hubungan Antarlembaga Kemenlu Dubes Muhsin Syihab dan Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH. Muhammad Faiz.