Jakarta – Pengurus Bidang Ukhuwah Islamiyah dan Kerukunan Umat Beragama (UI-KUB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) DK Jakarta melakukan silaturahmi dan dialog dengan para Pastor Katolik yang tergabung dalam Dekenat Jakarta Pusat, di Gereja Katolik Hati Kudus Paroki Kramat, Jakarta Pusat.

Pertemuan tersebut digelar dalam rangka memperkuat persaudaraan (ukhuwah) dan kerukunan antar tokoh agama Islam dan Katolik. Terlebih di Jakarta akan ada dua momentum besar, yaitu kedatangan pemimpin gereja Katolik dunia Paus Fransiskus ke Indonesia dan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada September mendatang.

“Kegiatan ini dalam rangka silaturahmi untuk mempererat rasa persaudaraan, kebersamaan. Memang semestinya sebagai tokoh-tokoh, kita bisa saling mendukung,” kata Ketua Komisi HAAK Keuskupan Agung Jakarta Romo Antonius Suyadi.

Romo Suyadi berharap dari silaturahmi tersebut dapat terbangun kerjasama antar tokoh agama, sehingga kerukunan di Jakarta tetap terpelihara dengan baik.

“Apalagi ke depan kita akan menghadapi pilkada,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dekenat Jakarta Pusat Romo Reynaldo Antoni. Menurutnya, agenda silaturahmi tersebut merupakan langkah awal yang baik untuk membangun persaudaraan sesama anak bangsa.

“Niat baik yang hadir di tempat ini bisa terus dilanjutkan untuk persaudaraan, untuk Jakarta, untuk Indonesia kita tercinta,” tambah pria yang merupakan pencipta lagu ‘Kita Bhineka kita Indonesia’ tersebut.

Sementara itu Ketua UI-KUB MUI DK Jakarta KH Gunadi mengungkapkan bahwa rombongannya tersebut sengaja berkunjung ke Dekenat Jakarta Pusat agar bisa mengenal lebih akrab dengan para tokoh Katolik. Hal itu sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Gedung Keuskupan Agung Jakarta.

“Kita ingin mengenal untuk lebih akrab dan ini perlu kita tingkatkan secara terus-menerus hingga ke tingkat bawah. Dekenat Jakarta Pusat ini percontohan awal untuk diteruskan oleh MUI Jakarta Pusat,” ujar Kiai Gunadi.

Bahkan, dia mencanangkan silaturahmi antar umat beragama tidak hanya pada tingkat tokoh tapi juga hingga ke akar rumput.

“Kalau bisa, bahkan masjid-masjid kita silaturahmi dengan paroki,” tegasnya.

Menurutnya, silaturahmi merupakan instrumen yang penting dalam kerukunan dalam konteks saling mengenal (ta’aruf) sesama anak bangsa. Dari situ, meningkat menjadi saling memahami (tafahum), kemudian terbangun kerjasama dan saling tolong-menolong (takaful) antar umat beragama.

“Takaful, saling menolong dalam konteks berbangsa dan bernegara. Kalau ada musibah misalnya, kita saling tolong menolong satu sama lain,” jelasnya.

Kiai Gunadi sempat menyinggung perihal kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta dan gelaran Pilkada 2024. Dia berharap sikap persaudaraan harus terus digaungkan dan ditingkatkan.

“Ke depan ada kedatangan Paus, ada Pilkada, mudah-mudahan kerukunannya baik-baik saja. Tidak hanya di tingkat elit, tapi sampai ke tingkat bawah, antar masjid dan paroki. Kita bikin momentum untuk terus meningkatkan persaudaraan,” tutupnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh pengurus MUI DK Jakarta dan MUI Jakarta Pusat, serta pengurus KAJ dan Dekenat Pusat, pastor Katolik dari tujuh Paroki yang ada di Jakarta Pusat.

Teks: Herly Ramadhani

Share:

editor, armember