Jakarta | MUIJakarta : Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta KH Auzai Mahfudz menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Silaturahmi Pemerintah Daerah dengan Pemuka Agama dan Organisasi Kemasyarakatan yang digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Senin (25/8/2025), di Hotel Tavia, Jakarta Pusat.
Dalam paparannya, Kiai Auzai menjelaskan bahwa perbedaan adalah kehendak Allah SWT atau dikenal sunnatullah, dengan mengutip QS. Yunus [10]: 99, Seandainya Tuhanmu menghendaki, tentulah semua orang di bumi seluruhnya beriman. Apakah engkau (Nabi Muhammad) akan memaksa manusia hingga mereka menjadi orang-orang mukmin?
“Ulama besar Syekh Wahbah Zuhaili dalam beberapa pertemuan seringkali mengutip ayat ini dan mengatakan seandainya seorang muslim tidak menghendaki perbedaan, seakan dia bertentangan dengan kehendak Allah SWT,” ungkapan.
Kiai Auzai juga menambahkan bahwa toleransi umat beragama telah dilakoni oleh Rasulullah Saw. Dia mencontohkan ketika Nabi Muhammad diundang makan oleh komunitas Yahudi, beliau tetap ikut makan meskipun didapati makanan yang sedikit basi, demikian juga putra Abdullah tersebut pernah menerima kunjungan umat Nasrani Najran di dalam Masjid Nabawi.
“Artinya, toleransi sudah menjadi prinsip Baginda Rasulullah Saw.,” ujar ulama muda Betawi tersebut.
Oleh karena itu, Kiai Auzai menyambut baik kegiatan Silaturahmi Pemprov dan Pemuka Lintas Agama ini sebagai upaya membangun persatuan dan kerukunan umat beragama.
“Model beragama dan bernegara di Indonesia adalah satu-satunya di dunia, paling tidak negara-negara yang sudah saya kunjungi. Maka, patut kita syukuri dan pertemuan ini adalah momentum yang penting untuk menguatkan persatuan kita,” tutupnya.
Kegiatan silaturahmi diikuti oleh perwakilan Pemda DKI Jakarta, Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Polda Metrojaya, Kodam Jayakarta, FKUB DKI Jakarta, serta Majelis-Majelis Agama tingkat Provinsi DKI Jakarta: MUI, KAJ, PGI, PHDI, WALUBI, PERMABUDHI, dan MATAKIN.
Penulis: Herly Ramadhani