Jakarta | muijakarta : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta melalui Ketua Bidang Ekonomi, KH. MH. Bahaudin atau akrab disapa Gus Baha, meminta Badan Gizi Nasional (BGN) agar melaksanakan program Sentra Pangan dan Pemberian Gizi (SPPG) secara profesional, higienis, dan berbasis partisipasi masyarakat, serta segera menyusun Juklak–Juknis khusus untuk wilayah DKI Jakarta.
Menurut Gus Baha, hingga saat ini pelaksanaan SPPG di DKI Jakarta masih berjalan lambat, karena minimnya sosialisasi, lemahnya koordinasi lintas sektor, serta belum adanya panduan teknis yang sesuai dengan karakteristik ibu kota yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan keterbatasan lahan.
“MUI DKI Jakarta mendukung penuh program nasional BGN dalam memperluas akses pangan bergizi bagi masyarakat. Namun Jakarta memerlukan pendekatan berbeda. BGN perlu segera menyusun Juklak–Juknis khusus bagi wilayah DKI Jakarta, agar pelaksanaan SPPG dapat berjalan efektif dan sesuai realitas lapangan,” ujar Gus Baha di Jakarta, Rabu ( 08/10/25 ).
Gus Baha menegaskan bahwa standar higienitas dan keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam operasional setiap SPPG. Ia mendorong agar seluruh unit SPPG di DKI Jakarta memiliki sertifikat CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).
“SPPG adalah fasilitas pelayanan publik yang berhubungan langsung dengan kesehatan masyarakat. Karena itu, MUI DKI Jakarta meminta agar semua SPPG wajib menerapkan standar higienitas, sanitasi, dan memiliki sertifikat CPPOB dari BPOM RI sebagai jaminan bahwa pangan yang disalurkan benar-benar aman, halal, dan layak konsumsi,” tegas Gus Baha.
MUI DKI Jakarta juga mengajak BGN, Pemprov DKI, dan ormas-ormas Islam untuk berkolaborasi dalam pengawasan dan pembinaan mutu SPPG berbasis komunitas. Menurut Gus Baha, penguatan standar higienis harus dibarengi dengan edukasi gizi dan kesadaran halal di masyarakat.
“Kami siap bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan agar Jakarta menjadi contoh nasional dalam penerapan SPPG yang higienis, aman, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung visi ketahanan pangan dan gizi berkeadilan bagi seluruh warga,” pungkasnya. (***)